Bisnis Paling Direkomendasikan

Sabtu, 05 September 2009

Puasa Segar dan Berstamina

PUASA Ramadan memang istimewa. Selain bernilai ibadah, puasa juga bermanfaat menyehatkan badan. Bagaimana menjaga tubuh tetap bugar dan bersemangat selama puasa?

Memasuki pekan ketiga Ramadan, Anda masih tetap semangat berpuasa kan? Saat berpuasa, umumnya memang terjadi perubahan-perubahan. Mulai dari pola dan waktu makan, jam tidur, hingga kebiasaan lainnya seperti berolahraga.

Sari, 30, seorang karyawati PT Telkom Jakarta mengungkapkan, sudah dua minggu ini menghentikan aktivitas senam aerobik yang biasa dilakukannya tiga kali seminggu selepas pulang kantor. "Habis bagaimana lagi, tempat senam saya memang libur kalau bulan puasa," ujar gadis berjilbab itu.

Hal senada dikemukakan Rani, 27, yang mengaku "kangen" melakukan senam aerobik bersama rekan-rekannya di sebuah pusat kebugaran di kawasan Jakarta Pusat. Berkurangnya jumlah peserta senam secara signifikan saat bulan puasa menjadi pertimbangan diliburkannya aktivitas menyehatkan tersebut.

"Saya sudah terbiasa nge-gym lima kali seminggu. Jadi begitu puasa dan berhenti senam, badan jadi kurang bugar," sebutnya.
Regional Marketing and Promotion Manager dari Celebrity Fitness, Hendra Nugraha, menyayangkan penghentian total aktivitas berolahraga saat puasa. Menurut dia, kebiasaan berolahraga seharusnya tetap diteruskan dengan mengubah durasi, intensitas, dan volume setiap sesi latihan. Saat berpuasa, proses metabolisme tubuh akan berpengaruh terhadap aktivitas olahraga.

Hal ini disebabkan oleh pengolahan bahan makanan sebagai sumber energi menjadi sedikit berbeda karena perubahan waktu makan.Namun, tak perlu khawatir, tubuh manusia mampu melakukan adaptasi terhadap dirinya sendiri dan lingkungan tergantung pada kebiasaan.

"Pada awal puasa,tubuh mungkin akan terasa lemas apabila digunakan untuk berolahraga, namun pada masa itu tubuh melakukan adaptasi. Setelah melakukan penyesuaian, tubuh akan menjadi terbiasa untuk berolahraga," beber Hendra.

Saat berpuasa, Anda disarankan berolahraga dengan intensitas rendah, yaitu 60 persen-70 persen dari denyut nadi maksimal. Bagi Anda yang masih punya lemak di perut dan ingin membakarnya, silakan tetap melakukan latihan kardiovaskular (cardiovascular exercise) tapi jangan terlampau keras berlatih.

"Waktu terbaik untuk berolahraga adalah 45-60 menit sebelum berbuka dengan durasi sekitar 30 menit saja. Berolahraga tidak berarti harus pergi ke gym, Anda juga bisa melakukannya di rumah atau kantor," tandas Hendra.

Pada prinsipnya, olahraga yang dilaksanakan saat berpuasa bertujuan sebagai bentuk penjagaan tubuh agar tetap sehat dan bugar. Artinya, olahraga yang dilakukan harus mampu melancarkan aliran darah dan melenturkan otot-otot. Selain itu, jantung lebih aktif bergiat dan zat asam atau oksigen lebih banyak terhirup sebagai proses metabolisme tubuh.

Olahraga juga membantu menjaga sel-sel tubuh tetap sehat sehingga lebih siap menerima oksigen. Direktur Slim+Health Sports Therapy di RS Mitra Kemayoran dan Mal TamanAnggrek Jakarta, dr Michael Triangto SpKO, mengungkapkan, orang melakukan aktivitas olahraga biasanya dibedakan atas tujuannya.

"Apakah sekadar menjaga kebugaran ataukah memang serius ingin membentuk otot-otot tubuh?" katanya.

Bagi mereka yang melakukan olahraga dengan tujuan menjaga kebugaran semata atau sebagai ajang berkumpul bersama keluarga, Michael menyarankan aktivitas fisik berulang dengan intensitas ringan, namun berdurasi cukup panjang. Sebut saja jalan kaki atau jalan cepat bersama keluarga ataupun bermain bersama anak.

Sementara itu, orang yang terbiasa melakukan aktivitas latihan (exercise) rutin ataupun nge-gym 4- 5 kali seminggu, saat puasa diperlukan latihan yang sifatnya individual.

Perlu diingat juga, jika latihan sama sekali terhenti, maka dalam tempo dua minggu kebugaran bisa menurun hingga 50 persen. Terlebih bagi individu yang melakukan latihan pembentukan otot jika saat puasa berhenti total latihan bisa-bisa otot akan mengendur.

"Jadi, tetap lakukan latihan dengan intensitas lebih ringan, misalnya mengurangi beban atau jumlah repetisi," saran Michael.

Penuturan Michael diamini Krishnu, 28. Bulan puasa tak menyurutkan semangat pria yang berdomisili di Sudirman Park Jakarta itu untuk tetap menjalani aktivitas latihan yang rutin dilakukan tiga kali seminggu di pusat kebugaran di dekat kantornya.

"Jamnya masih sama, sore hari sekitar jam 4. Atau terkadang selepas salat tarawih sampai jam sepuluh malam," tutur Manajer Humas Bayer Health Care Indonesia itu.

Cukupi Kebutuhan Cairan

Menjaga kecukupan cairan dalam tubuh merupakan kunci utama puasa yang segar dan berstamina. Hal ini diakui dokter spesialis anak RS Pondok Indah Jakarta, Dr Adi Tagor SpA DPH. Kendati telah memasuki usia 73 tahun, pria yang akrab disapa dokter Tagor ini tetap semangat berpuasa Ramadan. "Kuncinya menjaga cairan tubuh, itu saja," ucapnya.

Dokter yang juga berpraktik di sebuah klinik di kawasan Prapanca dan Pondok Pinang itu mengingatkan orang yang berpuasa untuk tidak malas minum air saat berbuka hingga imsak tiba. Saat malam hari, umumnya orang cenderung tidak merasa haus karena sistem hormon dan mekanisme nokturnal tubuh telah mengaturnya demikian.

"Akibatnya, orang jadi lupa minum kalau malam hari, apalagi kalau di ruangan ber-AC. Padahal, saat puasa seharusnya banyak minum pada malam harinya," kata Tagor.(Koran SI/Koran SI/nsa)

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2009/09/04/27/254374/puasa-segar-dan-berstamina

Salam Action

Selasa, 09 Juni 2009

Kulit Berminyak & Pori-pori Besar - lifestyle.okezone.com

Kulit Berminyak & Pori-pori Besar - lifestyle.okezone.com

Shared via AddThis

Mengenalkan Internet pada Anak - lifestyle.okezone.com

Shared via AddThis

Fantasi Seks Liar Wanita - lifestyle.okezone.com

Fantasi Seks Liar Wanita - lifestyle.okezone.com

Shared via AddThis

Membingkai Kenangan dalam Foto Prewedding


PARA calon pengantin kini lebih kreatif dan bebas dalam menentukan gaya foto prewedding mereka. Tak lagi harus formal dan konservatif.

Jarum masih menunjukkan pukul 02.30 pagi. Saat sebagian orang sedang terlelap menikmati waktu istirahat, Ririana Nindra justru sibuk dirias. Dokter muda itu bukannya hendak diwisuda. Dia sedang bersiap-siap menjalani sesi
pemotretan prewedding (prapernikahan) bersama Johan Kartayana, yang kini telah resmi menjadi pasangan hidupnya.
Persiapan Riri, sapaan akrab Ririana, dan Johan tergolong matang. Riri sudah menyiapkan enam potong pakaian, termasuk sebuah gaun dan baju kasual. Sementara Johan membawa serta empat potong pakaian yang terdiri atas dua jas dan dua potong baju kasual. Pukul 05.30 pagi, saat matahari belum juga terbit, mereka sudah bertolak menuju Taman Bunga Nusantara (TBN) di kawasan Puncak, Bogor. Tempat wisata itu menjadi lokasi pertama mereka untuk melakukan pemotretan.

Karena setelah itu, keduanya mereka masih harus menuju kawasan Kuningan dan Sudirman untuk menjalni sesi pemotretan berikutnya. Semuanya dilakukan hanya dalam waktu satu hari.

"Persiapannya dari jam setengah tiga pagi, dan baru selesai pukul satu dini. Seharian kami jadi model,padahal biasanya kami berdua paling enggak suka difoto. Meski lelah, tetap mengasyikkan," cerita Johan.

Dengan persiapan matang dan kegiatan padat, ternyata adegan atau pose yang diambil tak seheboh yang dibayangkan. Di tempat pertama, tak ada pose "mewah". Si fotografer hanya menangkap peristiwa- peristiwa sederhana Riri dan Johan saat mereka berjalan sambil berpegangan tangan atau bercengkrama.

Saat pengambilan gambar di seputar kawasan Sudirman,si fotografer mengambil gambar di pinggir jalan dekat sebuah plaza di kawasan Thamrin. Hasil foto berbentuk siluet dengan kerlipan cahaya dari lampu jalanan dan mobil itu pun terlihat indah dan personal. "Kami memang ingin konsep yang santai dan natural. Enggak mau yang ribet," ucap Johan yang juga seorang dokter.

Konsep pemotretan prewedding Johan dan Riri sedang disukai kalangan muda yang ingin melangsungkan pernikahan. Konsepnya simpel, intim, dan mengungkap karakter dari kedua calon pengantin. "Lebih mengarah ke pose-pose yang fun, ringan, dan menggambarkan karakter mereka," ucap Tito Rikardo, fotografer Uppermost Photography.

Menurut Tito, kebanyakan klien yang datang kepadanya memang tak membawa konsep foto tertentu. "Mereka biasanya hanya mengatakan ingin difoto seperti apa. Nanti kami yang menerjemahkan. Tapi kebanyakan memang jadinya pose yang sederhana dan personal," kata Tito yang mendirikan Uppermost bersama dua fotografer lainnya, Sigit Prasetio dan Donovan Dennis.

Pasangan lain yang juga menolak bergaya formal saat melangsungkan foto prewedding adalah industrial designer Michael Adinugroho dan guru pre-school Regina. Keduanya memilih untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa manis mereka sebagai couple. Pose-pose yang fun dan spontan.

"Kami inginnya catch the moment. Regina kan orang Filipina yang tinggal di Selandia Baru. Hanya sedikit keluarganya yang datang di pernikahan kami di Jakarta. Jadi kami ingin tunjukkan foto-foto dengan momen spontan itu ke keluarga mereka," cerita Michael atau Meeko.

Alih-alih menampilkan lanskap alam, Meeko maupun Regina malah memilih lokasi kawasan perkotaan. Total ada lebih dari lima lokasi yang digunakan, antara lain kawasan Kota Tua, Bumi Serpong Damai (BSD), Bundaran Hotel Indonesia, halte bus, di tepi jalan, hingga lapangan parkir.

"Lanskap perkotaan sengaja saya pilih untuk menunjukkan Indonesia juga punya gedung dan jalan yang bagus. Buktinya banyak yang memuji foto kami," katanya senang.

Senada dengan Johan dan Riri, karena melakukan sesi foto di luar ruangan, Meeko dan Regina harus meluangkan waktu serta tenaga ekstra, mengingat lokasi pemotretan yang berpindah-pindah. Dari pukul 04.00 pagi, mereka sudah sibuk berfoto di kawasan Kota Tua, termasuk di Stasiun Kota dengan backgroundkereta api. Sesi foto baru berakhir menjelang pukul 01.00 dini hari di Bundaran HI dan halte busway tak jauh dari situ. "Kami juga sempat main kucing-kucingan sama satpam di kawasan Karawaci. Akhirnya kami berfoto sambil sembunyi-sembunyi," ucap Meeko.

Bagaimana soal harga? Diakui Meeko, paket prewedding yang dipilihnya cukup mahal. "Biaya untuk videografer hanya sepertiga dari biaya foto ini. Tapi memang, saya lebih mengutamakan foto daripada video karena foto lebih sering dilihat," tandas Meeko.

Di Uppermost Photography, misalnya, paket yang ditawarkan berkisar dari Rp25 juta, Rp30 juta, hingga Rp50 juta untuk sesi foto dalam sehari. Yang didapat, sekitar 30-80 foto prewedding dan 300-700 foto wedding yang breathtaking dan indah. Juga wedding story book, canvas, dan DVD. Ya, kalau pasangan calon pengantin sudah punya mau, halangan apa pun bisa diatasi. Seperti kata Johan," Saya sebenarnya tidak suka difoto. Tapi untuk kenangan seumur hidup, mengapa tidak?"
Sumber : http://m.okezone.com

Bisnis Internet Paling Direkomendasikan http://www.formulabisnis.com/?id=Stargun